my advent for adrenalin me


just for my heart

Senin, 07 Maret 2011

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango



Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan
salah satu dari lima taman nasional yang pertama kalinya
diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Keadaan
alamnya yang khas dan unik, menjadikan Taman
Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai salah
satu laboratorium alam yang menarik minat para
peneliti sejak lama.
Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt
sebagai orang yang pertama yang mendaki
Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W.
Junghuhn (1839-1861), J.E. Teysmann (1839),
A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890),
M. Treub (1891), W.M. van Leeuen (1911);
dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952)
telah membuat koleksi tumbuhan sebagai
dasar penyusunan buku “THE MOUNTAIN
FLORA OF JAVA” yang diterbitkan tahun 1972.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
memiliki keanekaragaman ekosistem yang
terdiri dari ekosistem sub-montana, montana,
sub-alpin, danau, rawa, dan savana
Ekosistem sub-montana dicirikan oleh
banyaknya pohon-pohon yang besar dan
tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus),
dan puspa (Schima walliichii). Sedangkan
ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya
dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis,
bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa),
dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium).
Satwa primata yang terancam punah dan terdapat di
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yaitu
owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata comata),
dan lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus);
dan satwa langka lainnya seperti macan tutul (Panthera pardus melas),
landak Jawa (Hystrix brachyura brachyura),
kijang (Muntiacus muntjak muntjak), dan
musang tenggorokan kuning (Martes flavigula).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae).
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.

Penungjung di Puncak Gunung Gede
Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede. Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus. Pada saat tertentu, banyak orang yang masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi/ bertapa maupun melakukan upacara religius.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi :
Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
Gunung Putri dan Selabintana. Berkemah dengan kapasitas 100-150 orang.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September.
Cara pencapaian lokasi: Jakarta-Bogor-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau Bandung-Cipanas-Cibodas dengan waktu 2 jam (± 89 km), dan Bogor-Selabintana dengan waktu 2 jam (52 km).
Bunga Konyal (Passiflora edulis) Kantor : Jl. Raya Cibodas PO Box 3 Sindanglaya
Cipanas 43253, Cianjur, Jawa Barat
Telp. (0263) 512776; Fax. (0263) 519415
E-mail : tngp@cianjur.wasantara.net.id
Dinyatakan Menteri Pertanian, tahun 1980 seluas 15.000 hektar
Ditunjuk ----
Ditetapkan ----
Letak Kab. Bogor, Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
Temperatur udara 5° - 28° C
Curah hujan Rata-rata 3.600 mm/tahun
Ketinggian tempat 1.000 - 3.000 m. dpl
Letak geografis 6°41’ - 6°51’ LS, 106°50’ - 107°02’ BT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar